Selamat Datang di
segi6's blog
TerimaKasih telah berkunjung.

Senin, 10 Mei 2010

Buat DRUNKER, MABOK'ER, MIRAS'ER..........berhenti lah, berTAUBATlah..Buat DRUNKER, MABOK'ER, MIRAS'ER..........berhenti lah, berTAUBATlah..!!!


★Entah apa yang ada di benak sekelompok pria dengan bermabuk ria bersama. Sungguh contoh perbuatan yang sangat tidak patut untuk ditiru.
Mungkinkah mereka hanya ingin mencoba "sesuatu yang baru"?, atau ingin menunjukkan status kejantanannya?, ataukah hanya ingin mencari sensasi belaka??


★Lebih mencengangkan lagi perbuatan itu merenggut belasan nyawa. Sungguh kematian yang sia-sia, kematian yang sangat konyol.

★Sungguh sebuah pelajaran yang amat berharga dalam kehidupan.
Buat DRUNKER, MABOK'ER, MIRAS'ER..........berhenti
lah, berTAUBATlah.....??
Bagi yang tergoda,,, yang belum dan tidak tergoda........sekalipun,... jangan COBA-COBA...!!
Hanya elusan dada menyimak peristiwa itu, keprihatinan yang mendalam dan memunculkan satu perasaan MIRIS terhadap MIRAS................................
 
ditulis oleh: Slamet Rahbudiman

MINUM Air Hexagonal....mang KENAPA ???...

1. Karena cairan tubuh manusia pada awalnya berbentuk Hexagonal dan
setelah dewasa lebih dari 60% cairan di tubuh manusia adalah berbentuk
Hexagonal. Kekurangan sedikit saja kandungan air Hexagonal ditubuh kita, akan
mengakibatkan terganggunya kesehatan kita.

2. Dengan ukuran cluster air terkecil dan paling stabil, memudahkan air
Hexagonal menembus sel-sel tubuh secara terus menerus dengan cepat, menyuplai
Oxygen kedalam sel, meningkatkan metabolisme sel, menghasilkan energi yang
banyak untuk sel, menetralisir asam buangan dan toksin dari tubuh dengan
sempurna, yang membuat tubuh kita tetap sehat dalam kondisi apapun..

3. Bagi tubuh kita, setiap makanan yang kita konsumasi adalah pilihan
kedua, sedangkan pilihan pertama adalah air. Adapun makanan yang kita makan,
zat-zat gizinya dilarutkan oleh air, kemudian disalurkan, diserap dan kemudian
sisanya dibuang, juga oleh air.

4. Air diperlukan oleh semua organ dalam tubuh agar dapat berfungsi dengan
sempurna, seperti proses pembuangan racun/ toksin, pelicin bagi sendi-sendi,
membantu proses pencernaan, menstabilkan suhu & metabolisme tubuh, karena
lebih dari 70% tubuh kita adalah air.

5. Mengkonsumsi air yang tidak bermineral, tidak sehat (kotor), kurang
oxygen dan banyak radikal bebas, akan membuat proses metabolisme sel tidak sempurna
dan menghasilksan sedikit energi sebaagai aktifitas sel. Sel yang rusak akan
terbuang dan terakumulasi, kemudian berkembang menjadi racun, sehingga cairan
sel menjadi asam. Yang paling berbahaya, apabila sel tersebut tetap hidup, maka
akan bermutasi dan berkembang dengan cepat menjadi sel kanker.

6. Dan masih banyak lagi alasan mengapa kita perlu mengkonsumsi air Hexagonal.

Minggu, 09 Mei 2010

Perbedaan, antara "Air Biasa", Air Oxygen, Air Hexagonal.

   Akhir-akhir ini pasar industri air minum dalam negeri, di ramaikan oleh munculnya 2 jenis air terbaru, yaitu air ber oksigen dan air Hexagonal.
Kehadiran produk-produk air ini tentu saja mengundang rasa penasaran di banyak kalangan, hingga diantara mereka banyak yang bertanya apa bedanya antara air yang beroksigen dan air heksagonal dengan air biasa ???.
   Secara struktural, ketiga jenis air di atas memiliki kesamaan, yaitu tersusun atas 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen (H2o). Jadi sebenarnya semua jenis air yang ada di dunia ini mengandung oksigen. Dan sebenarnya kebutuhan Oksigen untuk tubuh kita, kita dapat bukan dari air tetapi dari Udara yang kita hirup.
Tulisan ini adalah sedikit pengetahuan tentang air Hexagonal yang memiliki banyak perbedaan di bandingkan dengan kedua jenis air yang lain.

   Pada dasarnya jenis air dibagi dalam dua kategori.
        1. Air pentagonal.
        2. Air Hexagonal.
   Mari kita bahas satu per satu.

        1. AIR PENTAGONAL / Segi Lima ( molekul atom nya tak stabil dan tak beraturan )

Air biasa (air minum kemasan bukan RO) dan Air ber Oxygen (di pasaran biasa disebut air RO) adalah dua jenis air yang termasuk dalam kelompok AIR PENTAGONAL. Perbedaan yg mencolok terdapat dalam kandungan Oxygen terlarutnya dan kandungan mineral. Karena pada pembuatan air ber oxygen, oxygen di paksa masuk kedalam air dengan tekanan dan suhu tertentu.

        a. Air ber Oxygen / RO (air murni tanpa kandungan mineral).

   Pada umumnya kelarutan oksigen dalam AIR PENTAGONAL sangat rendah, pada suhu 20 derajat Celsius kelarutan oksigen dalam tekanan 1 atm sekitar 0.0045 mg atau O2/100 mg air. dan Apabila di tambahkan oksigen ke dalam air dengan cara dipaksa, air secara perlahan akan melepaskan oksigen itu kembali. karena itu jangan terlalu lama menyimpan air beroksigen, karena ia akan berubah kembali menjadi air biasa walaupun disimpan dalam botol tertutup, karena oksigen dapat menembus botol kemasan plastik (polimer) yang berpori halus sekalipun.
   Kekurangan produk ini adalah :
karena dia termasuk dalam jenis air RO / reverse osmosis (air murni tanpa kandungan mineral), maka cara mengkonsumsi yang dianjurkan dalam 1 hari 1 malam, maksimal 600ml (mengutip dari sales air Oxygen yg saya temui).
Bahkan menurut badan kesehatan dunia WHO, mengkonsumsi air yang tidak mengandung Mineral setiap hari, dalam jangka waktu lama, sangat tidak baik untuk kesehatan kita (sejak tahun 1960). Tapi kenapa air jenis ini menjadi trend di indonesia saat ini..?..?..?.

        b. Air biasa (air minum kemasan bukan RO).

produk ini terlahir karena kebutuhan manusia akan air yang bersih dan sehat (mengandung mineral), bukan hanya sekedar pelepas dahaga. Air memiliki fungsi yang sangat penting dalam menentukan derajat kesehatan, karena sekitar 70 % tubuh kita adalah air dan pengaruhnya terhadap kesehatan cukup besar. Apabila air yang kita konsumsi berkualitas buruk, maka kesehatan kita pun menurun. Dan sebaliknya, jika air yang kita konsumsi berkualitas baik maka kesehatan kita akan meningkat.

        2. AIR HEXAGONAL / Segi Enam ( molekul atom nya stabil dan beraturan )

    Air Hexagonal seperti halnya air biasa, terbentuk atas susunan H2o. yang membedakan air ini dengan air biasa atau air yang ber Oxygen adalah Formasi kelompok molekul H2o nya. Rangkaian tersebut terjadi karena ada sejumlah gaya yang bekerja sehingga memungkinkan molekul H2o membentuk formasi yang khas.
Pada air biasa dan air yang beroksigen hanya lima molekul H2o yg berkelompok membentuk formasi pentagonal, selanjutnya kelompok-kelompok tersebut membentuk rangkaian berupa air yang kita jumpai sehari-hari. pada air Hexagonal, enam molekul H2o berkelompok membentuk formasi heksagonal (segi enam) fenomena ini terjadi karena air di pengaruhi oleh gelombang mgnet dan radiasi elektrik tertentu (gelombang panjang infra merah). 

   Tekait dengan perbedaan struktur tersebut, Air dikelompokan menjadi dua jenis :
        1.  BOUNDING WATER
   Adalah air dengan formasi rangkaian molekul H2o yang cenderung membentuk kelompok besar dan tidak stabil air jenis ini biasanya membentuk formasi pentagonal antara lain air mineral kemasan, ukuran (H2o) 36-46. air kran, ukuran (H2o) 50-60. air tanah, ukuran (H2o) 70-80 serta air tercemar dan air rebusan, ukuran (H2o) 200-300.
         2.  CLUSTERED WATER
   Adalah air dengan formasi rangkain molekul H2o yang cenderung membentuk kelompok kecil dan stabil misalnya air Heksagonal, ukuran (H2o) 6.
    Secara alami air heksagonal terdapat di alam namun, keberadaannya semakin langka karna pencemaran di muka bumi yang semakin parah. Tetapi dengan kemajuan teknologi kita kita mampu membuat air heksagonal.

         MANFAAT AIR HEKSAGONAL

Air heksagonal memiliki perbedaan dengan air biasa. perbedaan ini berpengaruh terhadap perjalanan reaksi biokimia. Sifat air ini, yang membentuk kelompok kecil dan stabil, sangat menguntungkan untuk kesehatan tubuh manusia. ia lebih mudah masuk kedalam sel, mengaktifkan proses metabolisme sel, dan mengahasilkan lebih banyak energi, selanjutnya dia juga lebih efektif melarutkan dan membuang zat sisa metabolisme yang berupa racun bagi tubuh.
    Cairan tubuh manusia terdiri atas tiga golongan, air heksagonal menempati porsi terbesar yaitu 62% sedangkan air pentagonal 24% dan sisanya 14% berbentuk tehtahedral yang terkait satu sama lain membentuk rantai. oleh karna itu tubuh kita sangat membutuhkan air heksagonal. penurunan air heksagonal dalam tubuh hingga 50-60% akan menyebabkan kematian.
    Bahan pengawet dan pewarna makanan, anti biotik, logam berat pada ikan tercemar, residupestisida pada buah dan sayuran, radiasi alkohol, stres serta depresi, dapat merusak air heksagonal yang telah ada dalam tubuh sebelumnya dan meningkatkan volume air pentagonal di dalam cairan tubuh. Bahkan faktor-faktor tersebut bisa secara langsung memicu terbentuknya sel kanker. Bila sel kanker ini mati pengaruhnya bagi tubuh tidak berbahaya tapi jika sel itu tetap hidup ia akan mempengaruhi sel lainnya sehingga kanker makin meluas.
    Keberadaan air heksagonal yang cukup dalam tubuh, sangat baik bagi kesehatan tubuh. ia dapat meningkatkan kualitas cairan sel tubuh, memberikan lebih banyak energi pada sel, membanu melindungi inti sel dari zat sisa metabolisme, meningkatkan kemampuan sel untuk menetralisir dan membuang toksin, meningkatkan kandungan oksigen, meningkatkan daya serap terhadap zat gizi serta meningkatkan kemampuan sel untuk memperbaiki diri.


Sumber : Mahani SP MSI
ahli gizi pada pusat konsultasi gizi "sehati bogor"

Sabtu, 08 Mei 2010

salah satu peran AIR PUTIH dalam tubuh kita

  “Mengapa kita harus banyak minum air putih?”
jika itu pertanyaan yang selama ini bermain di benak anda, maka hiruplah nafas dalam-dalam dan berdoalah sebelum anda membaca artikel ini. Jawabnya cukup mengerikan namun anda tak perlu bersembunyi, yang perlu anda lakukan hanyalah mengisi gelas dengan air putih dan minum sebanyak-banyaknya.
Sejak pertama kali mempelajari biologi, anda pasti mengatahui bahwa 80 persen tubuh manusia terdiri dari air. Bahkan ada dua bagian tubuh manusia yang memiliki kadar air di atas 80 persen dimana keduanya memiliki peran penting bagi kehidupan manusia, yaitu Otak dan Darah. Otak memiliki komponen air sebanyak 90 persen, sementara darah memiliki komponen air 95 persen.
  Untuk menjaga kesehatannya, manusia normal wajib mengkonsumsi air putih minimal 2 liter sehari atau 8 gelas sehari. Namun ukuran ini tidak berlaku pada anda yang hobby merokok, anda harus mengkonsumsi air putih lebih dari 2 liter perhari. Air sebanyak itu diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh, misalnya air seni, keringat, pernapasan dan sekresi.
Setelah anda mengetahui berapa banyak air yang wajib kita konsumsi perharinya, marilah kita bayangkan apa jadinya bila anda melanggar aturan tersebut atau dalam bahasa sederhananya, anda minum kurang dari 2 liter air putih perhari. Jawabnya yaitu, tubuh akan menyeimbangkan diri.
Tubuh akan “menyedot” air dari komponen tubuh sendiri. Dimulai dari komponen yang paling dekat, darah. Lantaran air dalam darah disedot untuk keperluan tubuh, maka darah akan menjadi kental sehingga perjalanannya ke seluruh tubuh menjadi kurang lancar.
  Pada proses ini, ginjal akan sangat menderita. Dalam menjalankan tugasnya menyaring racun dari darah, ia akan mengalami kesulitan saat harus menyaring darah yang kental. Tak jarang darah ini akan menyebabkan perobekan pada glomerulus ginjal.
Berbahaya? Tergantung .. tapi yang jelas air seni anda akan berwarna kemerahan, sebagai pertanda mulai bocornya saringan ginjal. Jika anda tetap ‘cuek’ dan tidak melakukan sesuatu untuk menghentikan kebocoran ini, saya sarankan untuk menyiapkan Rp400.000 rupiah seminggu. Untuk apa? tentu saja untuk cuci darah.
Nah sekarang anda bisa menyimpulkan apakah kebocoran saringan ginjal termasuk hal berbahaya atau tidak, tapi percayalah saya enggan membayangkan memberikan amplop berisi Rp 400.000 pada dokter tiap 7 hari sekali. Jika ditabung selama satu tahun, bayangkan berapa banyak uang yang akan mengisi pundi-pundi anda.
Seperti halnya saya, anda tentu mulai ketakutan bukan, namun tetaplah fokus dan lanjutkan membaca artikel ini, karena ternyata masih ada yang lebih berbahaya lagi. Masih ingat darah yang mengental karena airnya disedot untuk keperluan tubuh?
  Nah saat darah ini mengalir lewat otak, perjalanannya pun juga tak lancarsama halnya saat ia melewati ginjal. Akibatnya otak tidak lagi “encer” .. kebayang kan apa yang dimaksud otak tidak encer? tapi sebelum pikiran anda melayang jauh, kembalilah ke deretan kalimat di bawah ini.
Sel-sel otak adalah organ yang paling boros mengkonsumsi makanan dan oksigen. Terhalangnya aliran darah ini bisa menyebabkan sel-sel otak cepat mati atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Bila anda juga mengidap penyakit jantung, maka sempurnalah penderitaan anda dengan adanya serangan stroke .. hmm kedengarannya seram ya?
   Sekarang segala keputusan ada di tangan anda, mulailah mengkonsumsi minimal 8 gelas air putih sehari .

AIR HEXAGONAL BIKIN ANAK CERDAS ( Papa gajinya dikantor berapa sih..????!!!! )



---------------------------------------------------------------------
Bobby (nama samaran) adalah seorang Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, seperti biasa ia tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya Bagas, putra pertamanya yang baru duduk di kelas satu SD yang membukakan pintu. Ia nampaknya sudah menunggu cukup lama.

"Kok, belum tidur?" sapa Papanya., biasanya Bagas memang sudah lelap ketika papanya pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari. sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Bagas menjawab, " Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa?"

"Lho, tumben, kok nanya gaji Papa segala? Mau minta uang lagi, ya?"
"Ah, enggak. Pengen tahu aja."
"Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp 400.000,-./hari. Dan setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo?" Bagas berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar,sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi.

Ketika Papanya beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Bagas berlari
mengikutinya. "Kalau satu hari Papa dibayar Rp 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu
jam Papa digaji Rp 40.000,- dong," katanya. "Wah, sekarang kamu sudah pinter menghitunya ya.... Sudah sana, sekarang cuci kaki, bobok," perintah Papanya.

Tetapi Bagas tak beranjak. Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian,
Bagas kembali bertanya, "Papa, aku boleh pinjam uang Rp 5.000,- nggak?"

"Sudahlah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini? Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah." "Tapi, Papa..." Kesabaran Papanya habis sudah. "Papa bilang tidur! ya tidur !" hardiknya mengejutkan Bagas.
Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.

Usai mandi, Papanya nampak menyesali apa yang baru saja dilakukan pada anaknya. Ia pun menengok Bagas di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Bagas didapatinya sedang menangis terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp 15.000,- di tangannya. Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Papanya berkata,
"Maafkan Papa, ya Nak. Papa sayang sekali sama Bagas. Buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok' kan masih bisa. Jangankan Rp 5.000,- lebih dari itu pun akan Papa kasih."

"Papa, aku nggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini." "Iya,iya, tapi buat apa?" tanya Bobby lembut.
"Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga
puluh menit saja. Ibu sering bilang kalau waktu Papa itu sangat berharga.

Jadi, aku mau beli waktu Papa. Aku buka tabunganku, ada Rp 15.000,-. Tapi
karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp 40.000,-, maka dalam setengah
jam aku harus membayar Papa Rp 20.000,-.

"Uang tabunganku kurang Rp 5.000,-. Makanya aku mau pinjam dari Papa".

"Aku hanya ingin sekali bermain bersama papa, setengah jam saja, dan nanti aku janji dech akan bayar Rp.20.000,- untuk waktu papa yang terbuang bermain bersama aku" Boleh ya Pa...?" katanya polos sambil memohon pada papanya.

Sang Papa tiba-tiba terdiam tubuhnya tiba-tiba gemetar dan bibirnya seketika terkunci rapat tidak mampu untuk mengeluarkan sepatah katapun.. Segera ia berlutut lalu di dekapnya bocah kecil itu erat-erat, tak terasa airmatapun menitik dari sudut matanya.

Malam itu sepertinya ia mendapatkan pelajaran yang begitu berharga dari seorang bocah kecil tercintanya akan apa arti cinta kasih yang sesungguhnya.

saya ambil dari : www.ayahkita.blogspot.com

STOP korupsi !!! jangan bikin MALU orang tua kita...



------------------------------------------------------------
Para orang tua dan guru yang saya cintai dimanapun anda berada, pernahkah kita merasa kesulitan untuk mengubah prilaku anak-anak kita yang sepertinya sudah agak-agak menyimpang dari yang kita harapkan. Atau mungkin kita juga pernah merasa kesulitan untuk mengubah prilaku pasangan kita yang selama ini selalu saja berbeda pendapat dan tidak pernah sepaham. Padahal salah satu yang menjadi prinsip dalam mendidik anak untuk bisa menjadi lebih baik, adalah kekompakan dari kita para orang tuanya.
Jika kita adalah salah satu dari orang merasa demikian; mungkin ada baiknya kita belajar dari sejarah, tetang bagaimana kita bisa mengubah orang lain melalui diri kita.

Para orang tua dan guru tercinta saya ingin mengajak anda untuk meluangkan waktu sejenak saja guna menyimak sebuah tulisan luar biasa yang tertera di atas Batu Nisan, makam seorang jenius besar dunia .....Westminster Abbey, seorang arsitek kerajaan Inggris yang telah merancang Maha Karya, Gereja Kathedral di London.
Mari kita simak bersama;
Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal, aku bermimpi ingin mengubah dunia ini agar bisa menjadi lebih baik. Lalu Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku, kudapati bahwa dunia tiada pernah menjadi lebih baik.
Maka cita-cita itupun agak kupersempit, lalu ku putuskan untuk hanya mengubah negeriku sendiri. Namun tampaknya hasrat itupun tiada membawa hasil.
Ketika usiaku semakin senja, dengan semangatku yang masih tersisa, lalu kuputuskan untuk hanya mengubah keluargaku sendiri, yakni orang-orang yang paling dekat denganku, namun celakanya merekapun ternyata tidak mau berubah !

Dan hari ini sementara aku berbaring untuk menanti ajal, tiba-tiba saja kusadari;
Seandainya saja dulu aku berpikir bahwa yang pertama-tama kuubah adalah diriku sendiri, Maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan, mungkin aku akan bisa mengubah keluargaku terlebih dahulu. Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka, bisa jadi akupun akan mampu memperbaiki negeriku, Kemudian siapa tahu, dengan begitu aku bahkan bisa mengubah potret dunia ini !


Tulisan ini, Terukir diatas batu nisan makam Westminster Abbey, Inggris, 1100 M.


Sungguh sebuah tulisan yang luar biasa..!

Para orang tua dan guru ....yang saya cintai, dimanapun anda berada, sesungguhnya kita tidak akan bisa mengubah siapapun sebelum kita mampu mengubah diri kita sendiri, semoga kita mau belajar dari sejarah dan bisa memetik hikmah yang terkandung didalamnya.

saya ambil dari : www.ayahkita.blogspot.com

ciri SEKOLAH MASA DEPAN ( membentuk manusia unggul secara HOLISTIC )


------------------------------------------------------

POTRET PENDIDIKAN AMERIKA SERIKAT YANG DIILUSTRASIKAN OLEH THOMAS AMSTRONG Phd. PADA DEKADE 90-AN

Alkisah di tengah-tengah hutan belantara Sumatera berdirilah sebuah sekolah untuk para binatang dengan status “disamakan dengan manusia”, sekolah ini dikepalai oleh seorang manusia.

Karena sekolah tersebut berstatus “disamakan”, maka tentu saja kurikulumnya juga harus mengikuti kurikulum yang sudah standar dan telah ditetapkan untuk manusia.

Kurikulum tersebut mewajibkan bahwa untuk bisa lulus dan mendapatkan ijazah ; setiap siswa harus berhasil pada lima mata pelajaran pokok dengan nilai minimal 8 pada masing-masing mata pelajaran.

Adapun kelima mata pelajaran pokok tersebut adalah; Terbang, Berenang, Memanjat, Berlari dan Menyelam

Mengingat bahwa sekolah ini berstatus “Disamakan dengan manusia”, maka para binatang berharap kelak mereka dapat hidup lebih baik dari binatang lainya, sehingga berbondong-bondonglah berbagai jenis binatang mendaftarkan diri untuk bersekolah disana; mulai dari; Elang, Tupai, Bebek, Rusa dan Katak

Proses belajar mengajarpun akhirnya dimulai, terlihat bahwa beberapa jenis binatang sangat unggul dalam mata pelajaran tertentu;

Elang sangat unggul dalam pelajaran terbang; dia memiliki kemampuan yang berada diatas binatang-binatang lainnya dalam hal melayang di udara, menukik, meliuk-liuk, menyambar hingga bertengger didahan sebuah pohon yang tertinggi.

Tupai sangat unggul dalam pelajaran memanjat; dia sangat pandai, lincah dan cekatan sekali dalam memanjat pohon, berpindah dari satu dahan ke dahan lainnya. Hingga mencapai puncak tertinggi pohon yang ada di hutan itu.

Sementara bebek terlihat sangat unggul dan piawai dalam pelajaran berenang, dengan gayanya yang khas ia berhasil menyebrangi dan mengitari kolam yang ada didalam hutan tersebut.

Rusa adalah murid yang luar biasa dalam pelajaran berlari; kecepatan larinya tak tertandingi oleh binatang lain yang bersekolah di sana. Larinya tidak hanya cepat melainkan sangat indah untuk dilihat.

Lain lagi dengan Katak, ia sangat unggul dalam pelajaran menyelam; dengan gaya berenangnya yang khas, katak dengan cepatnya masuk kedalam air dan kembali muncul diseberang kolam.

Begitulah pada mulanya mereka adalah murid-murid yang sangat unggul dan luar biasa dimata pelajaran tertentu.

Namun ternyata kurikulum telah mewajibkan bahwa mereka harus meraih angka minimal 8 di semua mata pelajaran untuk bisa lulus dan mengantongi ijazah.

Inilah awal dari semua kekacauan.itu; Para binatang satu demi satu mulai mempelajari mata pelajaran lain yang tidak dikuasai dan bahkan tidak disukainya.

Burung elang mulai belajar cara memanjat, berlari, namun sayang sekali untuk pelajaran berenang dan menyelam meskipun telah berkali-kali dicobanya tetap saja ia gagal; dan bahkan suatu hari burung elang pernah pingsan kehabisan nafas saat pelajaran menyelam.
Tupaipun demikian; ia berkali-kali jatuh dari dahan yang tinggi saat ia mencoba terbang. Alhasil bukannya bisa terbang tapi tubuhnya malah penuh dengan luka dan memar disana-sini.

Lain lagi dengan bebek, ia masih bisa mengikuti pelajaran berlari meskipun sering ditertawakan karena lucunya, dan sedikit bisa terbang; tapi ia kelihatan hampir putus asa pada saat mengikuti pelajaran memanjat, berkali-kali dicobanya dan berkali-kali juga dia terjatuh, luka memar disana sini dan bulu-bulunya mulai rontok satu demi satu.

Demikian juga dengan binatang lainya; meskipun semua telah berusaha dengan susah payah untuk mempelajari mata pelajaran yang tidak dikuasainya, dari pagi hingga malam, namun tidak juga menampakkan hasil yang lebih baik.

Yang lebih menyedihkan adalah karena mereka terfokus untuk dapat berhasil di mata pelajaran yang tidak dikuasainya; perlahan-lahan Elang mulai kehilangan kemampuan terbangnya; tupai sudah mulai lupa cara memanjat, bebek sudah tidak dapat lagi berenang dengan baik, sebelah kakinya patah dan sirip kakinya robek-robek karena terlalu banyak berlatih memanjat. Katak juga tidak kuat lagi menyelam karena sering jatuh pada saat mencoba terbang dari satu dahan ke dahan lainnya. Dan yang paling malang adalah Rusa, ia sudah tidak lagi dapat berlari kencang, karena paru-parunya sering kemasukan air saat mengikuti pelajaran menyelam.

Akhirnya tak satupun murid berhasil lulus dari sekolah itu; dan yang sangat menyedihkan adalah merekapun mulai kehilangan kemampuan aslinya setelah keluar dari sekolah. Mereka tidak bisa lagi hidup dilingkungan dimana mereka dulu tinggal, ya.... kemampuan alami mereka telah terpangkas habis oleh kurikulum sekolah tersebut. Sehingga satu demi satu binatang-binatang itu mulai mati kelaparan karena tidak bisa lagi mencari makan dengan kemampuan unggul yang dimilikinya..

Tidakkah kita menyadari bahwa sistem persekolahan manusia yang ada saat inipun tidak jauh berbeda dengan sistem persekolahan binatang dalam kisah ini. Kurikulum sekolah telah memaksa anak-anak kita untuk menguasai semua mata pelajaran dan melupakan kemampuan unggul mereka masing-masing. Kurikulum dan sistem persekolahan telah memangkas kemampuan alami anak-anak kita untuk bisa berhasil dalam kehidupan menjadi anak yang hanya bisa menjawab soal-soal ujian.

Akankah nasib anak-anak kita kelak juga mirip dengan nasib para binatang yang ada disekolah tersebut?

Bila kita kaji lebih jauh produk dari sistem pendidikan kita saat ini bahkan jauh lebih menyeramkan dari apa yang digambarkan oleh fabel tersebut; bayangkan betapa para lulusan dari sekolah saat ini lebih banyak hanya menjadi pencari kerja dari pada pencipta lapangan kerja, betapa banyak para lulusan yang bekerja tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan yang digelutinya selama bertahun-tahun, sebuah pemborosan waktu, tenaga dan biaya. Betapa para lulusan sekolah tidak tahu akan dunia kerja yang akan dimasukinya, jangankan kemapuan keahlian, bahkan pengetahuan saja sangatlah pas-pasan, betapa hampir setiap siswa lanjutan atas dan perguruan tinggi jika ditanya apa kemampuan unggul mereka, hampir sebagian besar tidak mampu menjawab atau menjelaskannya. Atau bahkan untuk sekedar membuat CV yang bagus saja tidak banyak lulusan perguruan tinggi yang mampu melakukannya.

Begitupun setelah mereka berhasil mendapatkan pekerjaan, berapa banyak dari mereka yang tidak memberikan unjuk kerja yang terbaik serta berapa banyak dari mereka yang merasa tidak bahagia dengan pekerjaanya. Belum lagi kita bicara tentang carut marut dunia pendidikan yang kerapkali dihiasi tidak hanya oleh tawuran pelajar melainkan juga tawuran mahasiswa. Luar biasa “Maha Siswa” julukan yang semestinya dapat dibanggakan dan begitu agung karena Mahasiswa adalah bukan siswa biasa melainkan siswa yang “Maha”. Namun nyatanya ya Tawuran juga, malah belakangan ini yang tawuran adalah mahasiswa para calon guru. Mau jadi apa anak-anak muridnya kelak.

Apa yang menjadi biang keladi dari kehancuran sistem pendidikan di dunia pada umumnya..?

1. Sistem yang tidak menghargai proses

Belajar adalah proses dari tidak bisa menjadi bisa. Hasil akhir adalah buah dari kerja setiap proses yang dilalui. Sayangnya proses ini sama sekali tidak dihargai; siswa tidak pernah dinilai seberapa keras dia berusaha melalui proses. Melainkan hanya semata-mata ditentukan oleh ujian akhir. Oleh karenanya ada seorang teman yang kuliah di perguruan tinggi di Bandung, hanya masuk seminggu menjelang ujian saja. Apa katanya... percuma masuk tiap hari yang penting ujian bisa sudah nilai kita bagus dan pasti lulus.

2. Parrot Learning System yakni Sistem yang hanya mengajari anak untuk menghafal bukan belajar dalam arti sesunguhnya

Apa buktinya? coba ingat-ingat seberapa lama kita ingat materi ujian yang kita pelajari setelah di ujikan..? seminggu..? atau malah besoknya sudah lupa..? Apa beda belajar dengan menghafal; Produk dari sebuah pembelajaran kemampuan atau keahlian yang dikuasai terus menerus. Contoh yang paling sederhana adalah pada saat anak belajar sepeda. Mulai dari tidak bisa menjadi bisa, dan setelah bisa ia akan bisa terus sepanjang masa. Sementara produk dari menghafal adalah ingatan jangka pendek yang dalam waktu singkat akan cepat dilupakan. Perbedaan lain bahwa belajar membutuhkan waktu lebih panjang sementara menghafal bisa dilakukan hanya dalam 1 malam saja. Menghafal bukanlah sesuatu yang harus dipelajari, hafal adalah produk dari kebiasaan yang berulang-ulang dan tidak perlu menggunakan effort yang melelahkan otak. Sebut saja jalan kekantor dan pulang kerumah, karena setiap hari kita lakukan maka kita hafal betul lika-likunya hingga jam-jam macetnya tanpa perlu memeras otak seperti kebanyakan anak-anak yang harus menghafal untuk menghadapi ulangan mereka.

Padahal pada hakekatnya Manusia dianugrahi susunan otak yang paling tinggi derajadnya dibanding mahluk manapun didunia. Fungsi tertinggi dari otak manusia tersebut disebut sebagai cara berpikir tingkat tinggi atau HOT; yang direpresentasikan melalui kemampuan kreatif atau bebas mencipta serta berpikir analisis-logis; sementara fungsi menghafal hanyalah fungsi pelengkap. Keberhasilan seorang anak kelak bukan ditentukan oleh kemampuan hafalannya melainkan oleh kemampuan kreatif dan berpikir kritis analisis.

3. Sistem sekolah yang berfokus pada nilai
Nilai yang biasanya diwakili oleh angka-angka biasanya dianggap sebagai penentu hidup dan matinya seorang siswa. Begitu sakral dan gentingnya arti sebuah nilai pelajaran sehingga semua pihak mulai guru, orang tua dan anak akan merasa rasah dan stress jika melihat siswanya mendapat nilai rendah atau pada umumnya dibawah angka 6 (enam).

Setiap orang dikondisikan untuk berlomba-lomba mencapai nilai yang tinggi dengan cara apapun tak perduli apakah si siswa terlihat setangah sekarat untuk mencapainya. Nyatanya toh dalam kehidupan nyata, nilai pelajaran yang begitu dianggung-anggungkan oleh sekolah tersebut tidak berperan banyak dalam menentukan sukses hidup seseorang. Dan lucunya sebagian besar kita dapati anak yang dulu saat masih bersekolah memiliki nilai pas-pasan atau bahkan hancur, justru lebih banyak meraih sukses dikehidupan nyata.

Mari kita ingat-ingat kembali saat kita masih bersekolah dulu; betapa bangganya seseorang yang mendapat nilai tinggi dan betapa hinanya anak yang medapat nilai rendah; dan bahkan untuk mempertegas kehinaan ini, biasanya guru menggunakan tinta dengan warna yang lebih menyala dan mencolok mata.

Sementara jika kita kaji lagi; apakah sesungguhnya representasi dari sebuah nilai yang diagung-agungkan disekolah itu...?

Nilai sesungguhnya hanyalah representasi dari kemampuan siswa dalam “menghapal” pelajaran dan “subjektifitas” guru yang memberi nilai tersebut terhadap siswanya.

Meskipun kerapkali guru menyangkalnya, cobalah anda ingat-ingat; berapa lama anda belajar untuk mendapatkan nilai tersebut; apakah 3 bulan...? 1 bulan..? atau cukup hanya semalam saja..?

Kemudian coba ingat-ingat kembali, jika dulu saat bersekolah, ada diantara anda yang pernah bermasalah dengan salah seorang guru; apakah ini akan mempengaruhi nilai yang akan anda peroleh..?

Jadi wajar saja; meskipun kita banyak memiliki orang “pintar” dengan nilai yang sangat tinggi; negeri ini masih tetap saja tertinggal jauh dari negara-negara maju. Karena pintarnya hanya pintar menghafal dan menjawab soal-soal ujian.

4. Sistem pendidikan yang Seragam-sama

Siapapun sadar bahwa bila kita memiliki lebih dari 1 atau 2 orang anak; maka bisa dipastikan setiap anak akan berbeda-beda dalam berbagai hal. Andalah yang paling tahu perbedaan-perbedaanya.

Namun sayangnya anak yang berbeda tersebut bila masuk kedalam sekolah akan diperlakukan secara sama, diproses secara sama dan diuji secara sama.

Menurut hasil penelitian Ilmu Otak/Neoro Science jelas-jelas ditemukan bahwa satiap anak memiliki kelebihan dan sekaligus kelemahan dalam bidang yang berbeda-beda. Mulai dari Instingtif otak kiri dan kanan, Gaya Belajar dan Kecerdasan Beragam.

Sementara sistem pendidikan seolah-oleh menutup mata terhadap perbedaan yang jelas dan nyata tersebut yakni dengan mengyelenggaraan sistem pendidikan yang sama dan seragam. Oleh karena dalam setiap akhir pembelajaran akan selalu ada anak-anak yang tidak bisa/berhasil menyesuaikan dengan sistem pendidikan yang seragam tersebut.

5. Sekolah adalah Institusi Pendidikan yang tidak pernah mendidik (Knowing vs Being)
Sekilas judul ini tampaknya membingungkan; tapi sesungguhnya inilah yang terjadi pada lembaga pendidikan kita.

Apa beda mendidik dengan mengajar...?

Ya.. tepat!, mendidik adalah proses membangun moral/prilaku atau karakter anak sementara mengajar adalah mengajari anak dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak bisa menjadi bisa.

Produk dari pengajaran adalah terbangunnya cara berpikir kritis dan kreatif yang berhubungan dengan intelektual sementara produk dari pendidikan adalah terbangunnya prilaku/akhlak yang baik.

Ya..! memang betul dalam kurikulum ada mata pelajaran Agama, Moral Panca Sila, Civic dan sebagainya namun dalam aplikasinya disekolah guru hanya memberikan sebatas hafalan saja; bukan aplikasi dilapangan. Demikian juga ujiannya dibuat berbasiskan hafalan; seperti hafalan butir-butir Panca Sila dsb. Tidak berdasarkan aplikasi siswa dilapangan seperti praktek di panti-panti jompo; terjun menjadi tenaga sosial, dengan sistem penilaian yang berbasiskan aplikasi dan penilaian masyarakat (user base evaluation).

Jadi wajar saja jika anak-anak kita tidak pernah memiliki nilai moral yang tertanam kuat di dalam dirinya; melainkan hanya nilai moral yang melintas semalam saja dikepalanya dalam rangka untuk dapat menjawab soal-soal ujian besok paginya.

6. Sistem Pendidikan berbasiskan kelas dan teori
Bayangkan betapa menakutkannya sistem sekolah yang ada saat ini; setiap siswanya yang kelak akan hidup di dunia yang beragam diluar sana, namun selama bertahun-tahun hanya mengenal suatu ruangan dengan meja dan bangku yang berderet-deret. Ruang yang sakral ini diberi nama dengan “Kelas”. Mereka tidak pernah diajak untuk menjelajahi berbagai kehidupan nyata diruang kelas, sementara kehidupan mereka kelak menuntut mereka bisa berkiprah diluar ruang kelas. Sungguh kasihan nasib anak-anak kita.

Siswa yang kelak akan berhadapan dengan realitas hidup dan tantangan yang multi dimensi ini pun sayangnya hanya diajarkan untuk mengetahui sebatas buku dan teori. Bahkan sebagian besar teori yang diajarkan adalah teori masa lalu yang sebagian besar telah usang karena begitu cepatnya perubahan zaman. Sehingga sering kali mereka mempelajari sesuatu yang sudah kadaluarsa dan ditinggalkan oleh dunia.

Jadi wajar saja jika anda mendapati para lulusan terbaik dari perguruan tinggi terbaik sekalipun masih membutuhkan waktu untuk belajar lagi untuk bekerja atau bahkan perlu pelatihan berbulan-bulan agar bisa menggunakan alat-alat yang belum pernah dikenalnya.

Sungguh pendidikan dengan realitas hidup ibarat sebuah pepatah “jauh panggang dari api”.

Perhatikan Fakta berikut dari riset yang dilakukan oleh Dale Carnigie Insitute ....
SISTEM -------------------------REALITAS
PEMBELAJARAN--------------KEHIDUPAN

> 90% di ruang kelas-----30% - 50% diruangan mirip kelas
> 90% teori--------------------Berapa persen teori..?

7. Sekolah yang menghakimi anak dengan sistem rangking

Aneh sekali sistem pendidikan di negeri ini; setiap orang tua mengirim anaknya kesekolah pasti dengan satu tujuan dan harapan, yakni agar anaknya berhasil. Tapi sayangnya harapan orang tua banyak yang justru kandas disekolah. Mengapa...? karena ternyata fungsi sekolah yang ada hanyalah untuk menghasilkan dua kelompok anak yakni yang Berhasil dan yang Gagal. Bukan menjadikan setiap anak berhasil.

Ternyata faktanya dari tahun-ketahun rata-rata jumlah yang gagal jauh lebih banyak dari jumlah yang berhasil...? Tapi anehnya orang tua masih saja berbondong-bondong mengirim anaknya kesekolah meskipun hanya untuk sekedar mendapatkan pembenaran bahwa anaknya masuk kelompok yang berhasil atau yang gagal. Berapa banyak juara dalam setiap kelas...?

Tak bisakah sekolah itu menjadikan semua anak menjadi sukses..? Tak mampukah sekolah menjadikan setiap muridnya menjadi anak yang berhasil..? Masih maukah para orang tua mengirim anaknya ke sekolah semacam ini..?

8. Sistem Pendidikan yang tidak memiliki tujuan jelas

Saya sering mengajukan pertanyaan yang sederhana pada para siswa sekolah, untuk apa kalian bersekolah..? jawaban mereka biasanya hampir sama seperti biar jadi anak pintar, biar jadi orang berhasil dan sejenisnya. Tapi maksud saya adalah apa persisnya tujuan akhir bersekolah bagi kehidupanmu kelak. Apakah hanya untuk lulus saja kemudian kebingungan mencari kerja dan akhirnya menjadi pengangguran baru atau persisnya bagaimana?

Mulailah para siswa kebingungan dengan pertanyaan semacam ini. Yah wajar mereka kebingungan karena memang mereka tidak pernah diajak untuk memikirkan hal ini, atau mungkin para guru dan pembuat kebijakan pendidikan juga tidak terpikir tentang hal ini.

Bayangkan sejak kita bersekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi begitu banyak mata pelajaran yang harus kita perlajari dan kuasai namun ternyata hanya sedikit sekali yang kita gunakan dalam kehidupan nyata. Padahal kita perlu usaha keras dan biaya yang tidak sedikit untuk mempelajarinya. Lalu untuk apa semua yang ada dikurikulum itu kita pelajari kalo ternyata kelak kita tidak menggunakannya. Ambil saja contoh sejak SMP kita diajarkan matematika Sinus, Cosinus dan Tangen, tapi nyatanya dalam hidup kita hanya gunakan Tambah, Kali, Kurang dan Bagi saja. Mengapa ini tidak diajarkan saja pada jenjang perguruan tinggi jurusan matematika, yang jelas-jelas mereka akan gunakan bagi profesinya kelak. Itupun kalau digunakan..?

Tapi sayangnya jika kita ajukan pertanyaan ini pada para guru, merekapun kebingungan untuk menjawabnya dan bahkan jikapun ini kita tanyakan pada perwakilan Diknas setempat mereka juga sama tidak tahunya.

Sementara begitu banyak pelajaran yang diperlukan oleh siswa untuk meraih sukses dalam kehidupannya kelak justru tidak diajarkan disekolah. Sebut saja mata pelajaran kewirausahaan, etos kerja, cara berpikir kritis dan kreatif, pengendalian emosi, mengenal potensi diri, berpikir positif dsb.
Jadi wajar saja jika para lulusan SMA dari masa-kemasa terus merasa kebingungan untuk menentukan tujuan atau jurusan sekolahlanjutan bagi dirinya.

9. Sistem ujian berbasiskan tulisan
Bayangkan dalam kehidupan nyata, sebagian besar anak-anak kita kelak harus berkarya dengan berbagai cara dan alat untuk bisa sukses dalam kehidupan.

Sementara selama lebih dari 18 tahun mereka bersekolah, mereka hanya dididik untuk tulis menulis, seluruh pelajaran hingga ujian disusun berdasarkan tulisan. Ini jelas sebuah sistem yang tidak masuk akal.

Sistem inilah yang telah membuat anak-anak lulusan sekolah canggung menghadapi kehidupan nyata yang ternyata tidak hanya sebatas tulis menulis saja, melainkan kombinasi dari banyak hal mulai dari berpikir, bergerak, tampil didepan umum, memotivasi menyusun strategi dan sebagainya. Sementara tulis menulis hanyalah salah satu bidang/profesi dari berjuta-juta profesi yang ada didunia ini. Namun sayangnya anak-anak kita hanya mengetahui tulis-menulislah dari kegiatan bersekolahnya selama bertahun-tahun, dan tidak pernah diajari untuk mengetahui lebih banyak kegiatan baik dari mencoba langsung ataupun kunjungan, kecuali 1 kali dalam sekian tahun yakni Jalan-jalan Belajar atau yang lebih dikenal dengan “Study Tour” yang nyatanya lebih banyak rekreasinya dari pada belajarnya.


SISTEM SEKOLAH------versus -------REALITAS KEHIDUPAN


> 90%UJIAN TULISAN sementara realitas kehidupan 80% PRAKTEK DENGAN BERBAGAI METODE DAN ALAT

KEMAMPUAN AKHIR MAMPU MENJAWAB SOAL TERTULIS SAJA sementara realitas kehidupan menuntut KEMAMPUAN DAN KEAHLIAN KHUSUS DENGAN BERBAGAI METODE DAN ALAT bukan dengan tulisan saja.


10. Pandangan yang rendah terhadap mata pelajaran NON EKSAKTA

Selama sekian puluh tahun telah pengkotak-kotakan ilmu pengetahuan dan seni, seolah-olah satu ilmu lebih penting dari lainnya serta sains lebih penting dari pada seni. Hal ini sangat bertentangan dengan pernyataan Leonardo Da Vinci sang jenius sepanjang zaman yang mengatakan bahwa Seni dan Sains adalah keahlian dan kemampuan manusia yang setara dan bahkan beliau menyatakan bahwa untuk bisa memahami Sains manusia perlu lebih dahulu memahami Seni.

Akibat proses pengkotak-kotakan yang dilakukan oleh sistem pendidikan dalam bingkai kurikuler dan ekstra kulikuler akibatnya kita ikut-ikutan melakukan pengkotak-kotakan yang sama. Padahal nyatanya dalam kehidupan orang yang ahli sains kehidupannya tidak jauh lebih baik dengan para maestro dibidang seni seperti Deni Malik, Guruh Sukarno Putera, Basuki Abdullah, Krisdayanti dsb.
FAKTA..!
BERAPA BANYAK TOKOH SUKSES YANG ANDA KENAL
PADA BIDANG NON EKSAKTA…?
PENYANYI…?
KOREOGRAFER..?
FOTO GRAFER..?
SUTRADARA..?
NOVELIS..?
PRESENTER..?
OLAHRAGAWAN..?
PELUKIS..?
PERANCANG BUSANA..?
AGAMAWAN..?
BUDAYAWAN...?
JURU MASAK...?

11. Fenomena sekolah Unggulan
Saya bingung mengapa ada yang disebut sebagai sekolah unggulan/favorit, bukankah setiap sekolah harusnya menjadi tempat favorit bagi siswanya untuk belajar..? dan mampu mencetak setiap anak menjadi anak unggulan..?

Saya juga menjadi bertambah bingung, sesungguhnya apa hebatnya satu sekolah bisa menjadi favorit/unggulan..? Lah wong sekolahnya sendiri saja sudah menseleksi calon siswanya dan hanya mau menerima siswa-siswa dengan kategori unggul.

Tentu saja memang sudah sepantasnya, jika satu mesin yang bahannya memang sudah unggul hasilnya juga harus unggul. Jadi kalau begitu sesungguhnya sekolah favorit/unggulan itu ya biasa-biasa saja tidak ada yang hebat. Mungkin sebuah sekolah favorit/unggulan baru dapat dibilang hebat jika dia berhasil mencetak anak-anak dari yang biasa-biasa saja menjadi anak-anak yang berprestasi dan unggul.

Seperti kata pepatah mesin cetak yang hebat adalah bila ia bisa mengubah loyang menjadi emas. tapi hanya mampu mengubah emas menjadi emas juga ya semua tukan emas di pasar juga mampu melakukannya.

sebagai bahan perenungan, bukan sebagai bahan perdebatan
saya ambil dari : www.ayahkita.blogspot.com